A. PARADIGMA
SISTEM BELAJAR MASYARAKAT
Tidak dapat dibantah
bahwa masyarakat memiliki bawaan berubah, baik perubahan disengaja maupun tidak
disengaja. Dalam pandangan ini, maka pembangunan adalah merupakan perubahan
yang disengaja. Jika diperhatikan, paradigm belajar masyarakat ternyata
masyarakat belajar dapat dikategorikan kepada kesengajaan atau
ketidaksengajaan. Axin mengungkapkan paradigma jenis sistem belajar masyarakat
sebagai berikut:
Nirmana pembelajar
Nirmana
warga belajar
|
Sengaja
|
Tidak Sengaja
|
Sengaja
|
Formal
Nonformal
|
Nonformal
|
Tidak sengaja
|
Nonformal
|
Informal
|
Pendidikan formal dan
pendidikan nonformal adalah pendidikan yang pelaksanaannya direncanakan
sedemikian rupa sebelum dilaksanakan. Namun pendidikan formal tentu lebih
memiliki aturan yang ketat dibanding dengan pendidikan nonformal. Sedangkan
pendidikan nonformal adalah pendidikan yang dengan sendirinya terjadi dalam
kehidupan tanpa direncanakan terlebih dahulu dan pendidikan ini lebih banyak
berlangsung dalam keluarga.
B. PEMBANGUNAN
SEBAGAI PROSES BELAJAR
Pada dasarnya
pembangunan mencakup pengembangan kapasitas untuk menentukan pengembangan masa
depan manusia, baik manusia sebagai pribadi, sebagai masyarakat maupun sebagai
bangsa. Pembangunan tidak sebagai suatu yang kita perbuat lewat suatu kegiatan
dan keterampilan yang kita peroleh, melainkan sebagai sesuatu yang kita
pelajari (Soedjatmoko,1985).
Istilah belajar
menyiratkan peningkatan kemampuan masyarakat, baik secara individual maupun
kolektif, tidak hanya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan, melainkan juga
untuk mengarahkan perubahan itu sehingga sesuai dengan tujuannya sendiri.
Dengan demikian, maka belajar adalah pembangunan, yaitu membangun kecerdasan
dan mental manusia.
Pelajaran-pelajaran
yang harus kita kuasai dalam pembangunan adalah kemampuan menyesuaikan diri
dengan teknologi-teknologi baru, pola kependudukan baru, cara produksi baru,
kesadaran berbangsa dan bernegara. Pengetahuan dan keterampilan yang sejak
berabad-abad diwariskan kepada kita lewat berbagai jalan, baik formal maupun
nonformal. Dalam bidang keterampilan bagaimana memperoleh dan menghasilkan
kebutuhan hidup sehari-hari. Manusia harus belajar bagaimana merencanakan,
mengorganisasikan dan mengelola sistem-sistem yang mendukung usaha manusia.
Bentuk pelajaran yang
merupakan jantung pembangunan merupakan proses yang sukar untuk didefinisikan.
Hal ini disebut proses belajar sosial atau pembangunan berdimensi kerakyatan.
Teori proses belajar sosial merupakan bagian penting dari dasar teori
pembangunan yang berpusat pada rakyat.
Setiap proses kejadian sebagai
proses belajar dapat dibagi menjadi tiga tahap:
1. Tahap
belajar efektif
Yaitu melihat kondisi riil
dilapangan sebelum membuat suatu perencanaan tentang pembangunan.
2. Tahap
belajar efisien
Setelah melihat kenyataan perhatian
harus diarahkan kepada bagaimana melaksanakannya secara efisien.
3. Tahap
belajar mengembangkan diri
Pengembangan keahlian, struktur,
dan nilai-nilai pendukungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar